Masker wajah LED semakin populer, didorong oleh selebriti yang menggembar-gemborkan penggunaannya di media sosial dan pencarian umum lainnya seperti Google dan Bing. Masker LED ini berjanji untuk membuat perbedaan dalam mencerahkan wajah dan memperbaiki garis-garis halus melalui “terapi cahaya” dari LED mask ini.
Banyak pembeli potensial menjadi tertarik setelah melihat review dari pemakaian masker LED. Ini adalah cara mudah untuk merasa bahwa kamu sedang menangani suatu masalah di dalam kulitmu. Masalahnya adalah tanpa memiliki perspektif kemanjuran sebenarnya dari masker LED (LED mask) ini. Oleh sebab itu, ada baiknya mengetahui lebih lanjut mengenai masker LED ini lebih jauh.
Inilah yang perlu diketahui sebelum membeli masker LED:
Bagaimana cara kerja masker LED (LED mask)?
LED adalah singkatan dari light-emitting diode. Teknologi yang dikembangkan untuk eksperimen pertumbuhan tanaman NASA di luar angkasa.
Cara kerja masker LED ini menggunakan energi yang jauh lebih rendah untuk membuat perubahan pada kulit daripada laser, dengan penelitian menunjukkan terapi cahaya LED dapat “sangat meningkatkan proses penyembuhan luka alami” dan “bermanfaat untuk berbagai kondisi medis dan estetika” dalam dermatologi.
Terapi LED telah disetujui oleh US Food and Drug Administration untuk herpes simpleks wajah berulang atau luka dingin, dan herpes zoster (herpes zoster). Memang cara kerja masker LED yang dijual untuk digunakan di rumah kurang kuat dibandingkan masker di tempat dokter kulit. Namun, kenyamanan serta privasi penggunaan di rumah, dan keterjangkauan sering kali menjadikannya pilihan yang utama dan menarik.
Mereka dapat menyinari wajah dengan cahaya kuning, digunakan untuk mencerahkan wajah; atau cahaya merah untuk tujuan anti-penuaan; atau keduanya.
Kapan hasilnya akan terlihat?
Cahaya merah dapat membantu memperbaiki kerutan di wajah dan untuk meningkatkan produksi kolagen, sedangkan cahaya kuning dapat mencerahkan kulit. Jika kamu mencari perbaikan kosmetik seperti kulit yang tampak lebih muda, kamu bisa mencoba masker LED ini. Dalam hal pencegahan penuaan, akan ada efeknya dengan penggunaan rutin dan dalam rentang waktu yang berbeda-beda tergantung kulit setiap individu.
Siapa yang tidak boleh menggunakan masker LED?
Orang dengan riwayat kanker kulit dan lupus eritematosus sistemik sebaiknya menghindari therapy LED mask ini. Seperti halnya mereka yang memiliki penyakit yang melibatkan retina, seperti kelainan retina bawaan. Juga mencakup orang-orang yang menggunakan obat fotosensitisasi seperti lithium, antipsikotik tertentu, dan antibiotik tertentu. Orang yang memiliki kulit sensitif harus sedikit lebih berhati-hati dalam menggunakan masker LED ini karena terkadang ada perubahan yang terjadi pada kulit.
Baca juga artikel sebelumnya Masker LED Aman Digunakan
